Mesmer dianggap sebagai “Bapak Hipnotisme Moderen”, karena ia dianggap meletakkan dasar-dasar hipnotisme moderen, sehingga kemampuan ini menjadi memungkinkan untuk dipelajari setiap orang. Berawal dari thesis-nya yang berjudul “De Planetorium in Flux”, ia mempercayai bahwa di alam semesta ini terdapat energi magnetik yang mempengaruhi tubuh manusia, ia menyebutnya sebagai “animal magnetism”. Segala penyakit yang diderita manusia bersumber dari ketidak-seimbangan unsur magnetik ini.
Metode awal Mesmer dalam menyembuhkan penyakit adalah dengan memanfaatkan magnet yang ditempatkan di beberapa posisi tertentu di tubuh manusia, dan memang ternyata pada saat itu sangat banyak pasien yang dapat disembuhkannya.
Pada perkembangan berikutnya, Mesmer mulai memanfaatkan magnet yang terdapat di “dalam tubuhnya”, dimana ia mempercayai bahwa setiap orang dapat pula mengeluarkan daya magnet. Teknik inipun ternyata sama efektifnya dengan metode sebelumnya yang mempergunakan magnet secara fisik. Metode magnet ala Mesmer yang kelak disebut sebagai Mesmerisme, menyebar ke seluruh dunia, dan memiliki banyak pengikut.
Di kemudian hari, teori Hypnosis moderen akan meralat fenomena magnetisme dari Mesmerisme ini, dikarenakan magnetisme ini ternyata hanya bagian dari sugesti yang memang dapat mempengaruhi pikiran bawah sadar manusia, sehingga dapat menimbulkan efek penyembuhan. Jika saat ini masih terdapat Hypnotist yang mempercayai adanya daya magnet, maka dapat dipastikan bahwa ini adalah sisa-sisa dari aliran Mesmerisme.
Penelitian hipnoterapi secara ilmiah diawali oleh Franz Anton Mesmer. Mesmer adalah seorang dokter di Wina yang menggunakan suatu teknik pengobatan tertentu terhadap pasien jiwa. Teknik ini kemudian dikenal dengan Mesmerisme. Praktik terapi sugesti yang Mesmer lakukan menggunakan apa yang ia namakan sebagai “sifat alamiah magnetisme hewani”. Mesmer beranggapan bahwa pasiennya sembuh karena mendapat transfer magnetisme hewani dari dirinya. Dari berbagai terapi yang dilakukan, Mesmer akhirnya menyimpulkan bahwa semua orang mempunyai magnetisme dengan kadar yang berbeda satu dengan lainnya. Ada yang mempunyai magnetisme yang lebih kuat, ada yang lebih lemah. Magnetisme seseorang dapat mempengaruhi orang lain. Menurut Mesmer, magnetisme seseorang dapat ditransfer ke orang lain atau ke benda, seperti kertas, gelas, air, logam, atau objek apa saja. Dengan demikian, tubuh yang sakit dapat disembuhkan dengan transfer magnetisme.
Metoda terapi yang dilakukan Mesmer adalah dengan mengisi penuh sebuah bak dengan air lalu diisi besi. Pasien yang ingin diobati diminta memegang besi dalam bak air itu. Jika pasiennya lebih dari satu, mereka diminta memegang tali yang menghubungkan satu sama lain dengan maksud agar energi magnet tersebut mengalir ke tiap tubuh pasien. Kemudian pada saat pengobatan, Mesmer melakukan suatu drama yang dibantu dengan permainan kepulan asap dan cermin. Hal ini membuat pasien yang ada menjadi hanyut dan larut dalam imajinasi, bahkan ada beberapa diantaranya yang menjadi trance dimana tubuhnya bergoncang hebat. Kadang-kadang ada juga yang terhalusinasi oleh drama itu sehingga melihat seolah-olah tangan Mesmer mengeluarkan asap saat Mesmer menggerak-gerakkan tangannya di udara dan mengarahkannya ke bak.
Pasien yang trance tadi kemudian disentuh oleh Mesmer dan kemudian dinyatakan telah sembuh. Mesmer menyatakan bahwa dia memiliki kekuatan khusus. Dengan kekuatannya atau kesaktiannya, dia dapat menyalurkan dan mengalirkan magnet ke dalam gelas. Sehingga orang yang minum dari gelas itu dapat sembuh dari penyakitnya. Hal ini membuat Mesmer menjadi sangat terkenal dan kaya, tetapi di sisi lain ia mendapatkan perlawanan dari dunia medis ortodoks. Ia dipanggil oleh komisi Akademi Kedokteran Perancis yang dikepalai oleh Benjamin Franklin, dimana anggotanya termasuk Dr. Joseph Guillotine dan Antonie Lavoisier, si ahli kimia, atas permintaan King Louis XVI, untuk diselidiki keilmiahan dari metoda Animal Magnetism tersebut. Dari pertemuan itu diisimpulkan oleh lembaga tersebut bahwa Mesmer tidak mengeluarkan kekuatan apapun. Mesmer tidak mengeluarkan apapun dari tangannya.
Tanpa magnetisme seperti yang biasa dilakukan Mesmer, pasien dapat juga menjadi trans dan sembuh. Malahan ada juga, seperti yang dilihat oleh Benjamin Franklin, ada seorang pasien yang menyentuh suatu benda, yang katanya telah dialiri energi magnet Mesmer, tidak sembuh sama sekali. Sejak saat itu Mesmer terkucilkan dan pindah ke luar kota dan akhirnya meninggal dengan tenang di Swiss. Tetapi pengikut Mesmer pada saat itu sudah terlanjur banyak. Beberapa orang di antaranya adalah pendeta Katolik bernama Fr. Joseph Gassner, yang melakukan mesmerisme melalui kegiatan ritual.
Lisa Wilson