Kamis, 09 Mei 2013

Menyampaikan Dukungan Pada Suami



Menyampaikan Dukungan Pada Suami


 Mungkin kita sering mendengar pernyataan seorang istri yang menyatakan bahwa suaminya masih marah atas segala perkataannya. Padahal dengan perkataan tersebut ia bermaksud memberikan dukungan pada suaminya. Seorang istri kadangkala tidak memahami bagaimana cara menyampaikan dukungan pada suami. Mereka menganggap mereka telah memberikan dukungan seperti yang mereka inginkan pada suami mereka. Tetapi tanggapan seorang suami malah berbeda.
Suami ingin didukung sebagaimana dia adanya. Perkataan yang bernada menasehati atau mengubahnya akan mengakibatkan hal terburuk baginya dan mungkin Anda akan kehilangan dirinya. Meskipun ada hal yang tidak Anda sukai dari suami misalnya kebiasaannya lupa mematikan lampu kamar mandi, janganlah menasehatinya seperti Anda ini ibunya, bukan pasangannya. Karena hal-hal kecil saja bisa menyebabkan pertengkaran diantara Anda berdua. Suami merasa tidak diberi kebebasan di rumahnya sendiri. Mungkin Anda bisa melihat dari sisi positif tindakannya tersebut. Mungkin dia nanti mau masuk ke kamar mandi lagi, atau seringkali mematikan lampu akan membuat lampu cepat putus, dll. Pikiran positif akan membuat Anda terhibur dan tidak tersiksa oleh keinginan Anda yang tidak dipenuhi oleh pasangan.
Belajarlah mendukung suami dan menerima dia apa adanya, Anda bisa memulai dengan hal-hal berikut ini :

 Janganlah mengomeli dia atas tindakannya yang tidak sesuai dengan keinginan Anda terutama dalam hal mengatur rumah tangga. Misalnya dia memiliki kebiasaan tidak menutup pasta gigi bila selesai menggosok gigi, mungkin Anda jengkel. Tetapi bila Anda pikirkan lagi apakah pasta gigi tersebut akan rusak bila tidak ditutup kembali sehingga perlu mengeluarkan uang lagi untuk membelinya? Tentu tidak bukan. Anda tentu tidak ingin karena persoalan sepele saja hubungan Anda dan suami menjadi renggang. Terimalah dia apa adanya.
 Berilah contoh yang baik bagi anak-anak agar mereka hormat pada orangtua. Suami-istri yang bertengkar sebaiknya tidak dihadapan anak-anak karena akan membuat anak-anak tidak menghargai lagi orangtuanya dan kemungkinan meniru sikap orangtuanya tersebut. Seorang istri selayaknya memberikan contoh bagi anak-anaknya bagaimana ia menghargai suaminya, demikian pula sebaliknya. Seperti memberikan ciuman pada suami Anda di saat ia pulang kerja. Melayani suami di meja makan, anak-anak akan melihat rasa hormat Anda pada suami tercinta. Anak-anak haruslah diajarkan bahwa ayahnya adalah kepala keluarga dan harus dihormati. Ini penting agar mereka belajar menghargai orang lain.

 Janganlah membandingkan suami Anda dengan orang lain atau suami teman Anda. Setiap orang memiliki keunikannya sendiri yang tidak ditemukan pada orang lain. Pandanglah suami Anda dan ingatlah apa yang membuat Anda dulu mencintainya. Ia memiliki kelebihan-kelebihan yang tidak dimiliki orang lain dan bila ia tahu bahwa Anda mengaguminya, ia akan berusaha keras lagi untuk membahagiakan Anda.
 Kagumilah suami Anda. Seorang pria sangat suka bila dipuji ataupun dibanggakan terutama oleh istrinya. Mungkin bagi seorang istri tidak perlu lagi memberikan pujian tetapi seorang pria sangatlah suka. Bila Anda sudah lama tidak memberikan dia pujian kemungkinan dia akan enggan lagi bercakap-cakap dengan Anda karena kebutuhannya akan penghargaan dan kekaguman dari istrinya sangatlah besar. Kemungkinan ia akan lebih senang berkumpul dengan temannya yang menganggap dia hebat daripada dengan Anda yang selalu merendahkannya. Suami juga harus dihargai di depan umum. Cinta dan kebahagiaan diperkuat dengan saling menghargai dan mengagumi. Dukunglah suami Anda dan dia akan lebih mencintai Anda. Dia akan berusaha membahagiakan Anda dalam segala hal.

Lisa Wilson

Tidak ada komentar:

Posting Komentar